Peluang Usaha Bucket dan Hadiah Wisuda Melalui Platform Digital
Naik Daun saat Pandemi Covid-19 AKHIR-akhir ini banyak toko maupun usaha mikro gulung tikar, karena tidak dapat bertahan menghadapi dampak pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia ini. Walhasil, krisis moneter juga terjadi, akibat banyak pegawai yang di-PHK, lantaran pendapatan turun drastis. Pendapatan yang sedikit itu pun mengakibatkan konsumsi masyarakat juga ikut menurun. Saat ini banyak perusahaan yang menerapkan sistem work form home (WFH) dimana para pegawai bekerja dari rumah, agar tidak ada interaksi langsung antara kedua belah pihak. Saat pandemi Covid-19, pemerintah sangat menganjurkan untuk saling menjaga jarak –sebuah cara yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan masyarakat untuk memperlambat penyebaran penyakit yang ditularkan dari orang ke orang. Dengan adanya pemberlakuan peraturan itu, banyak usaha mikro yang diuntungkan. Namun, ada juga yang merugi. Usaha mikro yang justru diuntungkan bahkan naik daun pada saat ini, yakni toko gift, salah satunya Bucketku.solo. Bucketku.solo merupakan toko usaha pelayanan jasa secara offline maupun online yang menyediakan pelayanan berbasis smartphone. Nama Bucketku.solo diambil dari kata “Bucket” yang berarti kado atau gift ulang tahun maupun wisuda. Kemudian, kata “Solo” menggambarkan lokasi toko yang berada di suatu wilayah di Kota Solo, Jawa Tengah, yang beralamat di Jalan Pandawa No. 57, Pucangan Kartasura (di depan kampus IAIN Surakarta). Toko ini menjual berbagai macam gift hadiah wisuda maupun ulang tahun, seperti: bucket snack, bucket uang, bucket boneka, dan masih banyak macam lainnya. Gift yang diproduksi dikerjakan dengan sistem handmade, karena mengikuti anjuran pemerintah untuk di rumah saja. Usaha ini terus maju, penuh dengan pembaruan, serta kekinian untuk memenuhi permintaan customer yang beraneka ragam. Dalam pemanfaatan kondisi yang saat ini terjadi, seseorang tidak dapat bertemu dengan orang yang disayang. Mereka lebih memilih mengirimkan sebuah hadiah agar selalu mempunyai hubungan yang baik tanpa perlu bertemu secara langsung. Terlebih lagi, layanan yang difokuskan terhadap berbagai pilihan sehingga customer dapat memilih di halaman katalog, instagram, facebook dan lainnya. Dalam pelayanannya, toko Bucketku.solo ini menerapkan sistem jual online melalui platform digital. Perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadikan platform digital semakin eksis. Maraknya toko bucket dan hadiah wisuda berawal dari penerapan platform digital seperti facebook, instagram, whatsapp, tik-tok, dll. Dapat diketahui bahwa platform merupakan sebuah wadah yang berbasis teknologi yang bisa dijalankan dalam suatu sistem (baik oleh perorangan maupun kelompok). Keberadaannya menjadi sangat penting akhir-akhir ini, karena sangat membantu dalam berbagai hal, seperti halnya promosi, sosialisasi, dan hiburan. Banyak orang menggunakan cara digital marketing untuk melakukan promosi terhadap usaha yang sedang dijalani. Terlebih, sekarang juga sudah banyak pengguna yang melakukan transaksi jual beli melalui platform digital, karena dinilai lebih efektif dan efisien. Apalagi dengan diketahuinya pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya selalu bertambah. Tak heran bila banyak pengusaha yang memanfaatkan peluang ini untuk memasarkan usaha mereka kepada pengguna internet dengan sangat mudah. Bucketku.solo sangat antusias dalam memasarkan produk melalui platform digital maupun marketplace. Misalnya platform Shopee. Dengan Shopee, customernya bukan hanya dalam Kota Solo saja. Akan tetapi, juga berasal dari luar kota, bahkan luar provinsi. Pesatnya peningkatan bisnis secara online membuka pasar baru produk yang ditawarkan tanpa batasan waktu dan tempat. Dimanapun dan kapanpun bisa mengakses produk yang ingin ditawarkan. Dengan adanya teknologi, semakin menambah jangkauan pasar lebih luas. Harapannya dengan pemanfaatan platform digital ini, dapat membantu menumbuhkembangkan perekonomian di Indonesia kedepannya. [] PENULIS Aricka Fridayanti (Mahasiswa S2 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta)
Sumber: